Intensitas hujan yang tinggi di Kab. Sidoarjo menyebabkan banjir di beberapa titik desa. Dan yang paling parah adalah di Kec. Jabon, tepatnya di lokasi desa Kalisogo, Semambung, Kupang, Kedungpandan, dan sekitarnya. Banjir setinggi 30-70 cm ini menggenangi rumah warga berjumlah 2600 kk.
Pasca banjir, kami melakukan observasi dengan hasil sebagai berikut:
Banjir terjadi di 5 desa utama yaitu Semambung, Kupang, Kalisogo, Kedungpandan, dan Kedungrejo. Banyak instansi-instansi yang memberikan bantuan berupa uang maupun sembako seperti Aliansi BEM Sidoarjo, @bem_unusida
Banjir setinggi 30-70 cm ini menggenangi 2600 KK di 5 desa dan sekitarnya. Saat ini warga mulai resah dikarenakan banyak penyakit dermatitis mulai menyerang.
Menurut analisis dan pengamatan kami di lapangan, berikut kesimpulan dari penyebab banjir di Jabon:
1. Hilir sungai mulai mengecil.
2. Alih fungsi sungai menjadi pemukiman warga (Ds. Kedung pandan).
3. Banyaknya saluran drainase yang kurang memadai.
4. Pendangkalan sungai.
5. Pertemuan 2 aliran berpotongan tegak lurus. Aliran sungai kalimati tidak bisa mengalir dikarenakan terhalang oleh arus sungai Jabon yang deras.
6. Masih ditemukannya banyak sampah di sembarang tempat.
Menurut kami, solusi penanggulangan banjir adalah sbb:
1. Pelebaran sungai
2. Pengerukan sungai - sungai dan aliran selokan
3. Memperbaiki saluran drainase dan membuat lubang resapan
4. Pengembalian fungsi sungai yang dijadikan pemukiman
5. Meningkatkan manajemen sampah dan tata kelola TPS
6. Sosialisasi kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan sampah
7. Pemlengsengan sungai
Mari kita kawal bersama kebijakan pemkab Sidoarjo dan pemprov Jatim. Semoga segera ada tindak lanjut agar tidak terjadi banjir serupa selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar